Jurnal Refleksi Pekan 5
Pendidikan Calon Guru Penggerak Minggu 5
Periode 12-18 September
2021
Saat pembukaan Diklat jam 16.00 sore bertepatan dengan jadwal G-meet dengan instruktur, Bapak Mansyur Ridho. Karena harus dua konsentrasi, jadi serasa pertemuan G-meet tidak maksimal mendengarkan penjelasan dan diskusi menarik tentang otak manusia, fenomena gunung es, dan pertanyaan-pertanyaan menarik yang disampaikan melalui chat dan mentimeter. Beberapa materi menarik dari Bapak Ridho Mansyur saya rangkum sebagai berikut:
Pembentukan
Nilai Diri
Seperti fenomena gunung es, perubahan perilaku dan penumbuhan karakter manusia berawal dari nilai-nilai, kepercayaan dan pola pikir yang merupakan perilaku (soft skill) yang menjadi identitas yang tidak terlihat (88%) hingga akhirnya identitas ini akan muncul/nampak sebagai karakter yang terlihat (12%).
Seperti fenomena gunung es, perubahan
perilaku dan penumbuhan karakter manusia berawal dari nilai-nilai, kepercayaan
dan pola pikir yang merupakan perilaku (soft
skill) yang menjadi identitas yang tidak terlihat (88%) hingga akhirnya
identitas ini akan muncul/nampak sebagai karakter yang terlihat (12%).
Guru memiliki kesempatan untuk bisa mengembangkan
lingkungan belajar dimana murid berproses menumbuhkan nilai-nilai dirinya
melalui lingkungan yang sifatnya fisik
(ekstrinsik) dan yang sifatnya psikis (intrinsik).
Manusia memiliki dua sistem berfikir, yaitu
sitem berfikir cepat dan sistem berfikir lambat. Sistem inilah yang nantinya
akan mempengaruhi bagaimana manusia bersikap.
· Sistem
Berfikir 1, yaitu sistem berfikir cepat. Sistem berfikir cepat dikelola otak reptile dan otak mamalia, sistem ini bekerja
menghemat energy secara otomatis/tidak sadar. (2 orang yg turun menggunakan
eskalator, energi tidak banyak dipakai, energy terkonservasi)
· Sistem
berfikir 2, yaitu sistem berfikir lambat yang dikelola oleh otak primate dan
otak luhur manusia. Sistem ini bekerja dengan energy lebih, seperti kita
berjalan naik pada escalator yang berjalan turun. Diperlukan energi banyak
untuk dapat naik di escalator yang berjalan turun. Sistem ini digunakan untuk
berpikir kompleks yang dikelola oleh otak luhur manusia.
Nah, itulah materi dari Pak Mansyur Ridho pada pertemuan G-meet yang tak terasa selama 1,5 jam berjalan dengan cepat. Diskusi-diskusi dengan teman-teman Calon Guru Penggerak pun berjalan seru dan hangat.
Dalam pelaksanaannya, akan ada saja yang tidak/kurang mendukung peran
kita sebagai Guru Penggerak. Karenanya kematangan nilai-nilai yang dimiliki
seorang Guru Penggerak sangat penting, karena disinilah ujiannya, sejauh mana
nilai kemampuan reflektif kita untuk
memetakan masalah dari mengapa mereka kurang mendukung program kita untuk
kemudian kita berinovasi untuk menyelesaikan
masalah dengan menggunakan berbagai informasi dan sudut pandang dan mengadakan
pendekatan kolaboratif sehingga
akhirnya mereka bisa mendukung program dalam rangka memaksimalkan peran kita
sebagai Guru Penggerak.
Hal lain yang menjadi kendala juga bisa datang dari diri kita sendiri.
Rasa malas, lelah, jenuh dan sifat-sifat manusiawi lainnya pasti akan muncul,
karenanya semangat kolaboratif dengan sesame teman Calon Guru Penggerak harus
terus kita jaga, agar bisa saling menyemangati untuk bisa terus semangat
memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.
Griya
Cinangsi Asri
Silahkan boleh ya kasih masukan
ReplyDelete